Ilalang itu kini kembali Mendayun sendu seperti bingung Angin membawanya seolah tak berdaya Patah Rasanya ingin patah saat angin dengan begitu kencangnya menerjang Bingung Bingung ketika angin itu mendesu dengan begitu lembutnya Namun Angin tetap saja angin Tak pernah memikirkan dan ilalang yang tak bisa tidak menerima angin Harus ikut kemana arah angin Dengan sendu bingung yang mematahkannya.